Kamis, 04 April 2013

Meremehkan pemerintah Dilaporkan Kematian Gizi Buruk di Papua

1 komentar
Pejabat pemerintah Indonesia telah membantah tuduhan baru-baru ini bahwa puluhan orang di sebuah distrik Papua meninggal setelah menderita gizi buruk. 
Frits Bernard Kamuki Ramandey, sekretaris bertindak dari Papua Komisi Hak Asasi Manusia, mengatakan 95 orang di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, meninggal antara bulan November dan April setelah menderita kekurangan gizi. 
"Ini gila. Bagaimana ini bisa terjadi? 
Ini bahkan bukan bencana alam, "kata Frits, Rabu. 

Menteri Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan pada hari Rabu bahwa ia telah memerintahkan Dinas Kesehatan setempat untuk mengirim bantuan medis yang diperlukan untuk Tambrauw, tetapi membantah bahwa 95 orang meninggal. 
"Ini tidak bisa diklasifikasikan sebagai kematian massal, "katanya. 
Tambrauw bupati Gabriel Asem mengatakan bahwa sementara beberapa orang menderita kekurangan gizi, jumlah kematian yang berhubungan dengan kondisi jauh lebih rendah. 
"Ada 15 orang yang meninggal karena kekurangan gizi sejak November, tidak 95 seperti yang dilaporkan, "katanya.
Bovit Bovar, seorang pekerja sosial di Tambrauw, mengatakan gizi buruk yang telah mempengaruhi lebih dari 500 orang di lima dusun di distrik sejak November. 
"The dusun terganggu oleh kekurangan gizi yang sangat terpencil dan tidak memiliki jaringan komunikasi sama sekali. Akses ke tempat ini sangat sulit, "katanya. 
Bovit mengatakan daerah yang terkena tidak memiliki fasilitas kesehatan yang layak atau petugas kesehatan yang cukup. 
Gabriel mengatakan pemerintah setempat telah berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membuka lahan pertanian bagi penduduk setempat dan membangun perumahan kompleks dekat fasilitas umum. 
Woles Krenak, anggota dari Dewan Papua Barat, mengatakan kelambanan pemerintah telah menyebabkan keparahan masalah. 
"Ini sangat ironis, dengan orang anggaran besar daerah masih meninggal karena kekurangan gizi," katanya. 
Dengan status otonomi khusus, Papua berhak untuk mengelola anggaran sendiri regionalnya. Dari tahun 2002 sampai 2012 provinsi menerima Rp 28,4 triliun ($ 2910000000).
(Sumber :http://www.thejakartaglobe.com/news/government-downplays-reported-malnutrition-deaths-in-papua/583534)

1 komentar:

henbor mengatakan...

semoga semua bisa diselesaikan dengan baik,,, saya percaya pemerintah kab. tambrauw di bawah kepemimpinan bpk.Gabriel Asem dan Yohanis Yembra mampu memjawab segala tantangan persoalan yang ada di kabupaten tambrauw,,kesimpangsiuran informasi tentang jumlah korban yang meninggal akibat penyakit busung lapar ini janganlah terlalu dipolitisasi sehingga menimbulkan berbagai spekulasi yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan di kabupaten yang kami cintai ini,,, semoga badai cepat baerlalu,,,




Oleh: henbor

Posting Komentar