Sorong, - Ordo Santo Agustinus (OSA) Regio Papua-Indonesia harus merelakan kepergian untuk selamanya, Pastor Paul Titit,OSA,yang menghembuskan nafas terakhir di RSUD Kabupaten Sorong, Minggu (23/9) sekitar pukul 02.00 WIT.
Pimpinan
OSA Regio Papua-Indonesia, Pastor Bernadus Baru, OSA yang ditemui
semalam di Biara Tagaste, Kompleks Paroki Emaus, Kota Sorong, menuturkan, Almarhum Pastor Paul Titit, OSA menderita kesakitan selama tiga tahun terakhir ini.
Dimana, kata Pastor Bernadus, pertama
kali masuk berobat di Rumah Sakit Elisabet Semarang. “Setelah mengikuti
pertemuan Ordo (serikat) Agustinus kemudian kembali mengalami kesakitan
lalu opname di Rumah Sakit di Manado.
Setelah
itu kembali di Biara Pelagana selanjutnya opname lagi di Rumah Sakit
Pertamina Sorong. Selain itu opname lagi di RSUD Sele Be Solu dan saat
itulah kesakitan semakin parah sehingga diberangkatkan ke Rumah Sakit
Banggar Api Yogyakarta,” terang Pastor Bernadus, semalam.
Lanjut
Pastor Bernadus, selama di Yogyakarta pengobatan terus dilakukan selama
satu bulan satu minggu. “Setelah dokter mengatakan sudah bisa sehingga
kembali ke Sorong dan tinggalnya di Biara Tagaste,”papar Pastor Bernadus
Baru. Selama di Biara Tagaste, aku dia, almarhum Pastor Paul Titit
kondisi fisiknya kembali menurun, karena makannya berkurang akhirnya
dibawa kembali ke RSUD Sele Be Solu, namun dipindahkan lagi RSUD
Kabupaten Sorong menginap satu malam setelah itu keesokan harinya
dipindahkan ke ICU, akhirnya almarhum menghembuskan nafas terakhir.
Menurut
Pastor Bernadus, jenazah almarhum, dibawa pertama kali oleh keluarga ke
Ordo Agustinus disemayamkan sementara di Biara Tagaste kemudian setelah
Misa di Gereja Katolik Paroki Emaus barulah disemayamkan di gereja
Emaus dan direncanakan pemakaman di Halaman Gereja Katedral Kampung Baru
Sorong, Selasa, 25 September 2012, namun diawali dengan Misa di Gereja
Katedral. “Misa arwah dimulai 23 dan 24 September malam pukul 19.00 WIT
tujuannya untuk mendoakan arwah Pater Paul Titit dan kita perlu akui
bahwa Pastor Paul Titit adalah salah seorang Tokoh Pendidikan bagi
Masyarakat Tambrauw dan Maybrat yang konsen bagaimana mendorong tingkat
mutu pendidikan bagi anak-anak Papua,” terang Pastor Bernadus Baru.
Oleh karena itu, lanjut dia, sudah ada beberapa program yang almarhum rintis bersama Pemda Kabupaten Tambrauw yaitu
membangun kerjasama dengan Universitas Multimedia (UMN) Jakarta dan Surya
Institut Yohanis Surya guna mendidik anak-anak Papua, khususnya
Tambrauw.
“Almarhum
adalah sosok yang memiliki komitmen untuk meningkatkan bidang
pendidikan dan orangnya selalu riang gembira kemudian almarhum juga
mempunyai kontribusi pemikiran yang baik demi kemajuan
Ordo Santo Augustinus Regio Papua-Indonesia setelah menyelesaikan studi
S2-nya di Philipina langsung menjabat sebagai Sosius di Biara Tagaste,”
kata Pastor Bernadus Baru.
Sesuai
dengan biodata yang diperoleh media ini, almarhum Pater Paul Titit, OSA
lahir di Senopi, 2 November 1966 dari pasangan ayah Sartheus Basrolak
Titit dan ibu Veronikas Ndaro Yewen selanjutnya menyelesaikan pendidikan
SD YPPK Senopi 1981, SMP YPPK Fakfak 1984, SMA YPPK Agustinus Sorong
1987, Perguruan Tinggi S1 STFT Fajar Timur 1991, Teologi K.L 1995, S2
(M.Sc.Pastoral Sociologi) Asian Social Institut Manila, Philipina tahun
2000.
Almarhum
sebelum masuk Biara TOP Paroki St.Frans.Xaverius Aimas 1991-1992
kemudian sesudah masuk Biara yaitu Socius Magister Novis Tagaste Sorong
2000, Rektor SMA YPPK Agustinus Sorong, Delegatus Pendidikan Keuskupan
Manokwari-Sorong,Pastor Paroki St.Petrus dan pernah menangani jabatan
khusus yaitu Delpen Anggota Dewan Harian di Keuskupan Manokwari-Sorong,
di ORDO sebagai anggota Concilium, Redaktur Buletin Rajawali,
Koordinator Bina Panggilan. Selain berkarya di serikat OSA, Alm Pastor
Paul Titit,OSA juga berjasa bagi Kabupaten Tambrauw, karena Almarhum
gigih memperjuangkan kehadiran kabupaten itu yakni sebagai Ketua Tim
Pemekaran Kabupaten Tambrauw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar